foto oleh Bhakti Pundhowo |
Kasus tabrak lari itu terjadi di Malang, 8 Februari 1993 lalu. Rifki Andika, anak pertama Indra tewas dalam tabrak lari Jl. Letjen S. Parman itu. Sebuah mobil sedan sedan Accord pelaku, yang menurut Indra dikemudikan seorang polisi yang bertugas di Polwil Malang, justru melarikan diri. Indra sempat mogok makan dan jalan kaki Malang ke Jakarta untuk memrotes pengusutan kasus itu.
Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono Presiden pada 10 Agustus 2010 lalu sempat menemuinya di Istana Medeka dan menjanjikan kasus ini ditangani. Dan saat itu SBY memberikan santunan sebesar Rp. 25 juta. Pada 26 Januari 2012 lalu, Indra mengaku telah menemui Wamenkum HAM, Denny Indrayana yang berjanji menyelesaikan kasus tersebut. Namun hingga kini, tidak ada kepastian hukum.
Berangkat dari Malang pada hari Jumat kedua Februari lalu, Indra berjalan kaki melewati pesisir utara Jawa menuju jakarta untuk mengembalikan santunan SBY. Rencananya, perjalanan akan dilanjut ke Sumatera, lewat Riau menyeberang ke Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Pakistan, Iran, Kuwait, dan berakhir di Makkah, Arab Saudi.
“Saya sudah lapor ke manusia, sudah lapor ke hewan, tetap tidak dianggap. Kali ini saya mau lapor ke Maha Pencipta. Saya akan berdoa di sana memohon keadilan di Baitullah,” kata Indra Azwan.
Bhakti Pundhowo | Surabaya